Rabu, 16 Juni 2010

Majalengka Harus Berbenah Hadapi Projek Bandara



PERKEMBANGAN dinamika pembangunan di Kabupaten Majalengka baik itu pada masa kini maupun pada masa depan, tidak bisa dilepaskan dari rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BUB) di Kecamatan Kertajati, Kab. Majalengka.

Melambatnya rancangan pembangunan bandara itu akhir-akhir ini, sebenarnya bisa memberikan waktu bagi Kab. Majalengka untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan keberadaan bandara tersebut. Termasuk, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat.

Namun, kondisi SDM yang dimiliki itu masih kurang mendukung terutama pada aspek kualitas pendidikan. Bayangkan, dari 1.198.170 jiwa penduduk Majalengka, 45 persen masih berijazah SD, 1547 persen berijazah SMP, 10,20 persen berijazah SMA dan hanya 1,40 persen yang berijazah sarjana. Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)setempat, masih terdapat penduduk miskin sebanyak 385.094 jiwa.

Adanya berbagai permasalahan tersebut, Bupati Majalengka H. Sutrisno berharap jika masyarakat Kertajati tidak ingin termarginalkan dari pembangunan bandara, sejak saat ini warga Kertajati harus berbenah diri dan menata konsep kesejahteraan sejak dini.Disebutkan, warga Kertajati bakal diprioritaskan untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan bandara untuk itulah sejak dini mereka harus dipersiapkan untuk memiliki keterampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya. Termasuk sertifikasi keterampilan dari lembaga-lembaga yang dipercaya.

Bupati mengatakan, pada akhir masa jabatannya, dia harus menekan paling tidak 5 persen jumlah keluarga miskin. Hal itu di antaranya dilakukan melalui seratus hari program kerja Bupati, dengan kegiatan-kegiatan perbaikan rumah keluarga miskin lewat kegiatan bedah rumah.Selanjutnya, upaya menekan angka kemiskinan itu akan digarap antara lain melalui Pembanguan Desa Mandiri, Desa Pertumbuhan, Desa Sehat, Desa Cerdas, Program KPH, PU-AP, pembangunan jalan berwawasan masyarakat dan meningkatkan pemantapan pembangunan kawasan ternak dan kawasan ikan.

Untuk hal itulah, menurut Bupati, masyarakat dan pemerintah masih memiliki waktu untuk mepersiapkan diri terutama dalam menyambut berdirinya bandara.Bupati telah minta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka agar bisa mengajak perguruan tinggi yang ada di Majalengka agar mengembangkan kurikulum terapan atau kurikulum terapan dengan kompetensi yang berguna dan selaras dengan rencana pembangunan bandara.

Rencana besar pembangunan itu terkait pula dengan rancangan pengembangan moda transportasi di Jabar. Antara lain, jalur kereta api yang su-dah mati bakal dihidupkan kembali, seperti jalur kereta api Cirebon-Bandung, serta peningkatan kelas dan kapasitas pelabuhan laut di Cirebon dan di Indramayu, Termasuk jalan tol Cisundawu Cikapali yang akan membuat sirkulasi kegiatan ekonomi berkembang cepat. "Majalengka harus mempersiapkan diri, bukan saja sarana dan prasarana wilayah yang membuka seluruh sumbatan transportasi baik antar desa di Kab. Majalengka, tetapi juga jalan penghubung dengan kota atau daerah di sekitar Majalengka," tutur Bupati. (Tati
Purnawati/"Kabar Cirebon")

Sumber :
Pikiran Rakyat, dalam :
http://bataviase.co.id/node/241796
17 Juni 2010

Sumber Gambar:
http://i137.photobucket.com/albums/q211/labyrinth_silversky/post2/jawa_barat.jpg
http://rien18.wordpress.com/2009/10/27/kota-majalengka-yang-indah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar